Selat
Malaka merupakan salah satu wilayah terpenting bagi dunia sejarah maritim.
Dalam ini Andaya menggambarkan bagaimana selat malaka menjadi tempat terjadinya
hubungan interaksi anter etnik melayu dan berbagai etnis lainnya baik itu etnis
yang berada di semenanjung malaya dan sumatra.
Andaya (2015) menjelaskan tentang bagaimana peran utama dari etnik melayu dalam
membangun komunitas dan hubungan dagang dari dunia timur dan barat sepeti Arab,
India, Cina dan Eropa. Fokus Andaya disini adalah menggambarkan apa yang
terjadi di kawasan semananjung malaya dan sumatra baik pesisir dan pedalaman
dalam membangun hubungan dagang dan hubungan-hubungan lainnya.
Selat
Malaka sangat diuntungkan dari posisi geografi. Musim angin yang berhembus dari
bulan januari hinggah april yang membawa pedagang menuju kearah timur dan pada
bulan juli sampai november menuju kebarat.
Kekuasaan
atau daerah yang mendominasi yang berada di Selat Malaka memanfaatkan hal
tersebut dengan sangat baik. Mengambil manfaat dari momentum dari kejatuhan
sriwijaya dan kondosi wilayah selat malaka yang baik membuat daerah yang berada
di semenanjung malaya dan sumatra membangun pelabuhan dengan tujuan memikat
para pedagang untuk berlabuh.
Etnis Melayu sebagai kelompok yang terbentuk melalui interaksi antara penduduk
pribumi dengan para pedagang, pelaut, dan imigran dari berbagai wilayah seperti
India, China, Arab, dan Asia Tenggara.
Selat
Malaka menjadi jalur perdagangan utama sejak zaman kuno hingga masa kolonial.
Dia membahas perdagangan rempah-rempah, komoditas lainnya, serta peran Selat
Malaka sebagai pusat pertukaran budaya dan agama.