Makassar merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan dan termasuk ibu kota provinsi. dalam sejarahnya kota Makassar berkembang dari sebuah kerajaan yang berbasis maritim melalui perdagangannya yang begitu terkenal. sebelum kedatangan bangsa eropa Makassar lebih terkenal dengan kerajaan Gowa Tallo yakni dua kerajaann yang bersatu dan menguasai wilayah Sulawesi selatan pada masanya.
Gowa Tallo berkembang menjadi kerajaan yang terkenal sebagai pusat perdagangannya. Berada di Selat Makassar yang merupakan daerah strategis dan sebagai jalur perdagangan menuju daerah produk rempah-rempah yakni Maluku, Ternate dan Tidore.
Kondisi
makassar, letak geografisnya, susunan dan letak tananan kerajaan dan pedesaan,
stratifikasi sosial, kehidupan sosial yang ada dipelabuhan serta
kebijakan-kebijakan raja Gowa yang menentukan sistem perdagangn, susunan
masyarakat, letak pemungkiman dan kebijakan pelayaran Mare liberum atau laut
bebas bisa juga sebagai pelabuhan bebas serta peraturan pelayaran.
Raja-raja
Gowa-Tallo menyusun sistem perdagangan melalui syahbandar-syahbandar dari orang
melayu dan sekaligus memiliki hubungan dengan wilayah timur seperti bima dan
maluku. Dalam kebijakan perdagangan raja gowa memberikan hak-hak atau fasilitas
bagi para pedagang dengan diberikan wilayah perkampungan masing atau tempat
bandar niaga masing-masing di Makassar.Dalam hal ini bisa dilihat bahwa
raja-raja gowa melakukan hubungan politik dengan para pedagang demi kepentingan
ekonomi.
peranan
syahbandar yang dilakukan oleh orang melayu. Orang melayu ini di tunjuk sebagai
syahbandar sekaligus juru tulis dari reja gowa. Dalam kebijakan raja-raja gowa
ia memafaatkan orang-orang melayu dalam menjalankan aktifitas perdagangan di
pelabuhan.
Kedatangan
orang-orang melayu ini di akibatkan dari kejatuhan dari malaka pada tahun 1511
yang dijatuhkan oleh portugis. Kejatuhan malaka ini membuat orang-orang melayu
yang menganggap bahwa orang portugis ini kafir. Maka dari itu, orang-orang
melayu ini tidak ingin berdagang dengan orang portugis. Kejatuhan Malaka
merupakan faktor utama bagi persebaran agama islam di Makassar.
Setelah
gowa berkembang menjadi kerajaan maritim dan mulai terkenal dengan pelabuhan
perdagangannya yang menyediakan berbagai komoditas yang diminati para pedagang.
Makassar kalah itu menjalin hubungan dunia rempah ditimur memikat berbagai
pedagang-pedang dari berbagai wilayah termasuk Portugis.
Kedatangan portugis di
Makassar di sambut sangat baik oleh raja gowa dan bahkan di perbolehkan
membangun Gereja dan menjadi awal persebaran agama Nasrani. Dan beberapa tahun
setelahnya pemerintah portugis di Malaka mengirim utusan untuk membeli rempah
Pada
masa kepemimpinan Tumaparisi kallona yang menjabat selama 36 tahun. Dia yang
menunjuk pertama kali syahbandar bernama Daeng Pamatte. Dalam masa
kepemimipinannya gowa mengalami transisinya cukup besar dalam berbagai sektor
yang awalnya agraria beralih kemaritim.
Orang-orang
melayu malakukan perjalanan setelah setahun kejatuhan malaka. Orang melayu ini
datang ke sulawesi dan mendiami salajo. Dalam menjelin kerja sama dengan
orang-orang melayu para penguasa lokal makassar dan menghasilkan generasi baru.
Pada perkembangannya Kerajaan Gowa Tallo menjadi basis rempah yang berasal dari Maluku, Ternate dan Bima. dalam hal ini ketika kedatangan VOC yang ingin menguasai seluruh perdangan rempah di nusantara mengalami kendala pada wilayah sulawesi selatan.
Pada
masa kepemimpinan Tunipalangga kerajaan Gowa-Tallo semakin menyempurnakan
sistem perdangannya dan meningkatkan pertahanannnya. Dalam hal ini Tunipalangga
meningkatkan peranan syahbandar dan memperkuat benteng pertahananya pada daerah
pesisir Makassar. Selain itu, penaklukan dilakukan terhadap kerajaan-kerajaan
yang berada disekitar sulawesi selatan termasuk bone.
Masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Gowa Tallo sudah sangat berkembang. tapi dalam sejarah kepemimpinan Sultan Hasanuddin menjadi awal takluknya Kerajaan Gowa Tallo atas aliansi VOC dan Bone. Sulta Hasanuddin terkenal sebagai Ayam Jantan dari Timur karena kegigihannya dalam menghadapi VOC dan Bone.
Pada tahun 1660 menjadi awal pertempuran besar antara VOC dengan kerajaan Gowa Tallo. ketika para warga dari kerajaan Bone diperbudak untuk menggali parit sebagai pertahanan terhadap VOC. maka dari itu soerang bangsawan Bone yakni Arung Palakka mengambil tindakan untuk melawan atau memberontak kepada kerajaan Gowa Tallo dan bergabung dengan VOC sebagai langkah dalam melepaskan penajajahan kerajaan Gowa Tallo terhadap Bone.
Perang Makassar tahun 1666 hinggah 1669 menjadi titik awal perubahan kekuasaan di tanah Sulawesi baik itu dari segi kekuasaan terhadap wilayah dan sistem perdagangan. VOCdan Arung Palakka yang dalam ambisinya untuk melepaskan Bone dari penjajahan kerajaan Gowa Tallo. dan akhir dari ini perjanjian Bongaya ditandatangani sebagai persetujuan antara kerajaan Gowa, VOC dan Bone.