Sejarah Kerajaan Gowa Tallo dalam perdaganan di Nusantara

blogsejarah
0

 

Makassar merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan dan termasuk ibu  kota provinsi. dalam sejarahnya kota Makassar berkembang dari sebuah kerajaan yang berbasis maritim melalui perdagangannya yang begitu terkenal. sebelum kedatangan bangsa eropa Makassar lebih terkenal dengan kerajaan Gowa Tallo yakni dua kerajaann yang bersatu dan menguasai wilayah Sulawesi selatan pada masanya.

Gowa Tallo berkembang menjadi kerajaan yang terkenal sebagai pusat perdagangannya. Berada di Selat Makassar yang merupakan daerah strategis dan sebagai jalur perdagangan menuju daerah produk rempah-rempah yakni Maluku, Ternate dan Tidore.

Kondisi makassar, letak geografisnya, susunan dan letak tananan kerajaan dan pedesaan, stratifikasi sosial, kehidupan sosial yang ada dipelabuhan serta kebijakan-kebijakan raja Gowa yang menentukan sistem perdagangn, susunan masyarakat, letak pemungkiman dan kebijakan pelayaran Mare liberum atau laut bebas bisa juga sebagai pelabuhan bebas serta peraturan pelayaran.

Raja-raja Gowa-Tallo menyusun sistem perdagangan melalui syahbandar-syahbandar dari orang melayu dan sekaligus memiliki hubungan dengan wilayah timur seperti bima dan maluku. Dalam kebijakan perdagangan raja gowa memberikan hak-hak atau fasilitas bagi para pedagang dengan diberikan wilayah perkampungan masing atau tempat bandar niaga masing-masing di Makassar.Dalam hal ini bisa dilihat bahwa raja-raja gowa melakukan hubungan politik dengan para pedagang demi kepentingan ekonomi.

peranan syahbandar yang dilakukan oleh orang melayu. Orang melayu ini di tunjuk sebagai syahbandar sekaligus juru tulis dari reja gowa. Dalam kebijakan raja-raja gowa ia memafaatkan orang-orang melayu dalam menjalankan aktifitas perdagangan di pelabuhan.

Kedatangan orang-orang melayu ini di akibatkan dari kejatuhan dari malaka pada tahun 1511 yang dijatuhkan oleh portugis. Kejatuhan malaka ini membuat orang-orang melayu yang menganggap bahwa orang portugis ini kafir. Maka dari itu, orang-orang melayu ini tidak ingin berdagang dengan orang portugis. Kejatuhan Malaka merupakan faktor utama bagi persebaran agama islam di Makassar.

Setelah gowa berkembang menjadi kerajaan maritim dan mulai terkenal dengan pelabuhan perdagangannya yang menyediakan berbagai komoditas yang diminati para pedagang. Makassar kalah itu menjalin hubungan dunia rempah ditimur memikat berbagai pedagang-pedang dari berbagai wilayah termasuk Portugis. 

Kedatangan portugis di Makassar di sambut sangat baik oleh raja gowa dan bahkan di perbolehkan membangun Gereja dan menjadi awal persebaran agama Nasrani. Dan beberapa tahun setelahnya pemerintah portugis di Malaka mengirim utusan untuk membeli rempah

Pada masa kepemimpinan Tumaparisi kallona yang menjabat selama 36 tahun. Dia yang menunjuk pertama kali syahbandar bernama Daeng Pamatte. Dalam masa kepemimipinannya gowa mengalami transisinya cukup besar dalam berbagai sektor yang awalnya agraria beralih kemaritim.

Orang-orang melayu malakukan perjalanan setelah setahun kejatuhan malaka. Orang melayu ini datang ke sulawesi dan mendiami salajo. Dalam menjelin kerja sama dengan orang-orang melayu para penguasa lokal makassar dan menghasilkan generasi baru.

Pada perkembangannya Kerajaan Gowa Tallo menjadi basis  rempah yang berasal dari Maluku, Ternate dan Bima. dalam hal  ini ketika kedatangan VOC yang ingin menguasai seluruh perdangan rempah di nusantara mengalami kendala pada wilayah sulawesi selatan.

Pada masa kepemimpinan Tunipalangga kerajaan Gowa-Tallo semakin menyempurnakan sistem perdangannya dan meningkatkan pertahanannnya. Dalam hal ini Tunipalangga meningkatkan peranan syahbandar dan memperkuat benteng pertahananya pada daerah pesisir Makassar. Selain itu, penaklukan dilakukan terhadap kerajaan-kerajaan yang berada disekitar sulawesi selatan termasuk bone.

Masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Gowa Tallo sudah sangat berkembang. tapi dalam sejarah kepemimpinan Sultan Hasanuddin menjadi awal takluknya Kerajaan Gowa Tallo atas aliansi VOC dan Bone. Sulta Hasanuddin terkenal sebagai Ayam  Jantan dari Timur karena kegigihannya dalam menghadapi VOC dan Bone. 

Pada tahun 1660 menjadi awal pertempuran besar antara VOC dengan kerajaan Gowa Tallo. ketika para warga dari kerajaan Bone diperbudak untuk menggali parit sebagai pertahanan terhadap VOC. maka dari itu soerang bangsawan Bone yakni Arung Palakka mengambil tindakan untuk melawan atau memberontak kepada kerajaan Gowa Tallo dan bergabung dengan VOC sebagai langkah dalam melepaskan penajajahan kerajaan Gowa Tallo terhadap Bone.

Perang Makassar tahun 1666 hinggah 1669 menjadi titik awal perubahan kekuasaan di tanah Sulawesi baik itu dari segi kekuasaan terhadap wilayah dan sistem perdagangan. VOCdan Arung Palakka yang dalam ambisinya untuk melepaskan Bone dari penjajahan kerajaan Gowa Tallo. dan akhir dari ini perjanjian Bongaya ditandatangani sebagai persetujuan antara kerajaan Gowa, VOC dan Bone.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)