kondisi
ekonomi hindia belanda awalnya mengalami peningkatan yang sangat
drastis,sebagai contoh karet seperti yang dijelaskan dalam buku bacaan nilai
ekspor meningkat dari 7.100 ton tahun 1913 menjadi 45.000 ton tahun 1917.
Begitupun dengan minyak yang menjadi sangat penting dalam perang. Minyak ikut
melonjak seiring dengan tahun-tahun berjalannya perang dunia. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tahun di awal abad 20
serta menjelangnya perang dan terjadinya perang yang menjadi proses terjadinya
2 siklus ekonomi booming dan kehancuran ekonomi.
Di tahun 1920 merupakan akhir dari politik etis hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi kolonial belanda dalam ekspor hasil pertanian dan industri seperti yang dijelaskan diatas. Di akhir bulan madu politik etis dalam bacaan dijelaskan dimana kondisi perekonomian di fokoskan pada edukasi (pendidikan), irigasi (pengairan/pembangunan) dan migrasi. Pembangunan tempat pendidikan dan fasilitas lainnya memerlukan biaya seperti yang dijelaskan dalam buku bacaan di tahun 1900 hanya menggunakan 150 juta gulden dan pada tahun 1920 menjadi 1 juta gulden.